Fungsi Laboratorium Bahasa

Ada beberapa laboratorium di suatu sekolah yaitu, laboratorium IPA yang terdiri dari laboratorium kimia, fisika dan biologi, laboratorium komputer dan laboratorium bahasa.

Belajar bahasa asing di sekolah dapat dilakukan melalui beberapa cara. Berdasarkan sudut pandang tempat belajar dapat dibagi menjadi 3 cara penyampaian. Pelajaran secara konvensional dilakukan di dalam ruangan kelas. Sesekali penyampaian juga dapat dilakukan di alam terbuka di luar kelas. Secara modern kegiatan belajar mengajar bahasa asing dilakukan di suatu ruangan yang disebut laboratorium bahasa. Apa perbedaan dari 3 hal di atas?

  1. Pelajaran di dalam kelas. Guru menyampaikan materi kepada semua siswa secara satu arah. Bertanya kepada semua siswa atau secara satu persatu. Guru dituntut bergerak secara aktif menjangkau seluruh penjuru kelas agar dapat lebih memperhatikan setiap siswa.
  2. Di Alam Terbuka. Komunikasi guru dengan siswa dilakukan seperti penyampaian dalam ruangan. Tetapi materi diharapkan dapat disampaikan secara lebih interaktif dan menyenangkan. Kelemahan pembelajaran dengan metode ini dikarenakan ketergantungannya terhadap cuaca dan kondisi lingkungan luar kelas tersebut.
  3. Ruangan Laboratorium Bahasa. Jika peralatan laboratorium bahasa didesain secara maksimal maka peningkatan kemampuan siswa dalam berbahasa asing dapat terjadi secara signifikan. Simulasi berbagai cara berkomunikasi dapat dilakukan.

Pembelajaran bahasa asing melalui laboratorium bahasa dibagi menjadi 3 fungsi dasar yaitu, percakapan (conversation), mendengarkan (listening) dan fungsi manajemen instruktur dalam mengatur kegiatan belajar mengajar. Agar tercapai tingkat sangat mahir maka suatu perangkat laboratorium bahasa yang sangat lengkap mempunyai lebih dari 50 fasilitas dan fungsi lab bahasa sebagai sarana pembelajaran.

Fungsi laboratorium bahasa sebagai sarana pembelajaran yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

1. Listening. Siswa mendengarkan melalui bantuan perangkat elektronik yang tersedia.

  • Listening all. Semua siswa dapat langsung diarahkan untuk mendengarkan materi pelajaran yang diberikan oleh   guru pada salah satu Channel.

  • Individu. Siswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak maupun tetap (tergantung desain laboratorium bahasa) kemudian setiap kelompok dapat diarahkan untuk mendengarkan maksimal 3 materi yang berbeda pada setiap Channel.
  • Student select. Siswa dapat memilih sendiri materi pelajaran yang ingin didengarkan dari 3 Channel yang tersedia melalui panel siswa (tombol A, B atau C).

2. Conversation. Siswa melakukan berbagai jenis percakapan.

  • Pair Row dan Pair Coloumn. Siswa secara berpasangan bercakap-cakap. Percakapan dapat dilakukan dengan teman  semeja atau teman di belakang/depan meja.

  • Fix Group. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Ada desain laboratorium bahasa yang mengkelompokkan menjadi 2 kelompok saja ada yang lebih. Intinya percakapan siswa dilakukan secara berkelompok.

Random Group. Anggota tiap kelompok dipilih secara acak. Melalui fungsi ini   maka instruktur dapat lebih mudah membagi siswa berdasarkan tingkat kepandaian dan memindahkan keanggotaan kelompok setiap saat.

3. Attention. Instruktur menyampaikan materi atau pengumuman.

  • Attention all. Instruktur menyampaikan pengumuman atau materi pembelajaran kepada SEMUA SISWA dan melalui speaker ruangan
  • Attentioin channel. Instruktur menyampaikan materi kepada SISWA YANG BERADA DALAM KELOMPOK TERTENTU.

4. Monitoring. Instruktur menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa.

  • Monitoring Channel. Instruktur memperhatikan percakapan SEKELOMPOK SISWA DI GROUP TERTENTU.
  • Monitoring Individual. Instruktur memperhatikan pembicaraan SEORANG SISWA SECARA KHUSUS. Baik ketika siswa tersebut berada dalam kelompok atau saat sedang berpasangan.

5. Intercom. Siswa dapat melakukan panggilan untuk percakapan dengan guru demikian pula sebaliknya.

  • Intercom Group. Instruktur melakukan percakapan dengan kelompok siswa yang dihubungi.
  • Intercom Individu. Seorang siswa menghubungi instruktur untuk melakukan percakapan dengannya.

6. Text to Speech. Guru dapat menuliskan text dalam bahasa Inggris untuk secara otomatis diucapkan dalam bahasa Inggris oleh Komputer . Pengucapan text dapat diatur kecepatan dan jenis suaranya.
7. Multimedia Control. Perangkat lunak juga menyediakan kendali khusus untuk operasional file-file audio/video yang dapat digunakan untuk memberikan pelajaran khusus berbasis multimedia.
8. Audio Record. Guru dapat merekam suara dalam bentuk file-file audio untuk keperluan soal, pengumuman atau hal-hal lain yang membutuhkan file audio.
9. Audio Control. Guru dapat mengatur materi pelajaran atau suara apa yang masuk melalui empat Channel suara yang ada.
10. Database. Setiap kelas yang akan menggunakan Laboratorium Bahasa harus diisikan database-nya terlebih dahulu dalam komputer. Di mulai dari Nama Kelas, Tahun Ajaran dan Semester yang berlaku, Nama siswa beserta nama panggilannya, Nomor induk serta Nomor meja yang ditempati oleh siswa sebagai identitasnya. Jadi setiap kelas akan memiliki databasenya sendiri-sendiri.
Istilah-istilah yang digunakan terkadang berbeda-beda jadi harus diperhatikan penjelasan dari setiap. Fungsi dasar di atas digunakan secara bertahap mulai dari tingkat penggunaan pengetahun dasar pada tahun pertama sampai dengan tahap menengah. Pada tahun ketiga diharapkan semua laboratorium bahasa sudah digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa asing.